Click for other contact

Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket

Kamis, 15 Juli 2010

Analogi Yang Sederhana Tapi Mengagumkan

Tuhan itu ada?

Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan merapikan brewoknya. Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat. Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan. Si tukang cukur bilang,"Saya tidak percaya Tuhan itu ada". "Kenapa kamu berkata begitu ???" timpal si konsumen.

"Begini, coba Anda perhatikan di depan sana, di jalanan.... untuk menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada. Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada, Adakah yang sakit??, Adakah anak terlantar?? Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan. Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi." Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat.

Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur. Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar mlungker-mlungker-istilah jawa-nya", kotor dan brewok yang tidak dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat. Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata, "Kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR."


Si tukang cukur tidak terima," Kamu kok bisa bilang begitu ??". "Saya disini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!" "Tidak!" elak si konsumen.

"Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana", si konsumen menambahkan. "Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!", sanggah si tukang cukur. " Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak datang ke saya", jawab si tukang cukur membela diri. "Cocok!"-kata si konsumen menyetujui."Itulah point utama-nya!. Sama dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA !, Tapi apa yang terjadi... orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK MAU MENCARI-NYA. Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini." Si tukang cukur terbengong !!!!

Rabu, 14 Juli 2010

Apa itu Cinta dan Pernikahan?

Suatu hari, ada seorang anak muda yang baru belajar arti kehidupan, pemuda itu bernama Fanoo.
Fanoo dibimbing oleh gurunya untuk memberikan ilmu tentang kehidupan.
Suatu hari Fanooo bertanya pada gurunya,
"apa itu cinta? Bagaimana saya bisa menemukannya?"

Gurunya menjawab, "Ada ladang gandum yang luas di depan sana,
berjalanlah kamu dan tanpa boleh mundur kembali,
kemudian ambillah satu ranting saja.
Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap paling menakjubkan dan membuat kamu terpana, artinya kamu telah menemukan cinta"

Fanoo pun berjalan, dan tidak beberapa lama, dia kembali dengan tangan kosong, tanpa membawa apapun.
Gurunya bertanya, " Mengapa kamu tidak membawa satupun ranting?"

Fanoo pun menjawab, "Aku hanya boleh membawa satu ranting saja, dan saat aku berjalan aku tidak boleh mundur kembali (berbalik).
Sebenernya aku telah menemukan yang paling menakjubkan dan membuat saya terpana, tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi dideapn sana, jadi tak kuambil ranting tersebut.

Saat ku melanjutkan perjalanan lebih jauh lagi, baru kusadari bahwasannya ranting-ranting yang kutemukan tak sebagus ranting tadi, jadi tak kuambil sebatangpun, pada akhirnya.
"Gurunya kemudian menjawab, "ya, Jadi itulah cinta"

Di hari yang lain, Fanoo kembali bertanya pada gurunya, "Apa itu pernikahan?,
Bagaimana saya bisa menemukannya?"

Gurunya pun menjawab " ada hutan yang subur disana, Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali (berbalik), dan kamu hanya boleh menebang satu pohon saja.
dan tebanglah jika kamu menemukan pohon yang paling tinggi, karena jika kau sudah menebangnya kamu telah menemukan apa arti pernikahan"

Fanoo pun pergi ke hutan itu dan berbicara pada gurunya, "Berdasarkan pengalamanku sebelumnya, setelah menjelajah hampir setengah ladang, aku kembali dengan tangan kosong.

Jadi kesempatan ini, aku lihat pohon yang saya rasa ada yang paling tinggi, dan akhirnya kuputuskan untuk menebangnya dan membawanya kesini.
Aku tidak mau kehilangan kesempatan untuk mendapatkannya"

Gurunya pun menjawab. " dan itulah Pernikahan"



Cinta itu semangkin dicari, maka semangkin sulit ditemukan.
Cinta adanya di dalam lubuk hati, ketika dapat menahan keinginan dan harapan lebih.
Ketika pengharapan dan keinginan yang berlebihan akan cinta, maka yang akan didapat adalah kehampaan... tak ada sesuatupun yang didapat, dan tidak dapat dimundurkan kembali.
Waktu dan masa tidak dapat diputar kembali.
Terimalah cinta apa adanaya.


Sedangkan Pernikahan adalah kelanjutan dari cinta.
adalah proses mendapatkan kesempatan, ketika kamu mencari yang terbaik diantara pilihan yang ada, maka akan mengurangi kesempatan untuk mendapatkannya,
ketika kesempurnaan yang ingin kau dapatkan, maka sia-sialah waktumu dalam mendapatkan pernikahan itu, karna kesempurnaan itu hampa adanya.

Sabtu, 10 Juli 2010

Kisah nyata tentang cinta sejati "Ikatkan Sehelai Pita Kuning Bagiku"

Ikatkan Sehelai Pita Kuning Bagiku...
(Cerita dari Radio Delta FM, jakarta )

Pada tahun 1971 surat kabar New York Post menulis kisah nyata tentang seorang pria yang hidup di sebuah kota kecil di White Oak, Georgia, Amerika Serikat. Pria ini menikahi seorang wanita yang cantik dan baik hati. Sayangnya dia tidak pernah menghargai istrinya. Dia tidak menjadi seorang suami dan ayah yang baik. Dia sering pulang malam-malam dalam keadaan mabuk, lalu memukuli anak dan isterinya.
Suatu malam dia memutuskan untuk mengadu nasib ke kota besar. Dia mencuri uang tabungan isterinya, lalu dia naik bis menuju ke utara, ke kota besar, ke kehidupan yang baru. Kota yang dia pilih adalah New York . Bersama beberapa temannya dia memulai bisnis baru di kota tersebut. Untuk beberapa saat dia sangat menikmati hidupnya. Sex, gambling, drug, you name it ! Dia menikmati semuanya, enjoy it very much. Bulan berlalu. Tahun berlalu. Bisnisnya gagal, dan ia mulai kekurangan uang.

Lalu dia mulai terlibat dalam perbuatan kriminal. Ia, misalnya, menulis cek palsu dan menggunakannya untuk menipu uang orang. Akhirnya pada suatu saat naas, dia tertangkap. Polisi menjebloskannya ke dalam penjara, dan pengadilan menghukum dia tiga tahun penjara. Menjelang akhir masa penjaranya, dia mulai merindukan rumahnya. Dia juga merindukan istrinya. Dia rindu keluarganya.

Akhirnya dia memutuskan untuk menulis sepucuk surat kepada istrinya, untuk menceritakan apa yang telah terjadi dan betapa menyesalnya dia. Tidak lupa, dia juga mengungkapkan isi hatinya bahwa dia masih mencintai isteri dan anak-anaknya. Hanya satu harapannya : dia masih boleh kembali.
Namun dia juga mengerti bahwa mungkin sekarang sudah terlambat. Oleh karena itu ia mengakhiri suratnya dengan menulis, “Sayang, engkau tidak perlu menunggu aku. Namun jika engkau masih ada perasaan padaku, maukah kau nyatakan itu? Jika kau masih mau aku kembali padamu, ikatkanlah sehelai pita kuning bagiku, dan gantungkanlah pita itu pada satu-satunya pohon beringin yang berada di pusat kota . Apabila suatu saat aku lewat dan tidak menemukan sehelai pita kuning, tidak apa-apa. Aku akan tahu dan mengerti. Aku tidak akan turun dari bis, dan akan terus menuju Miami . Dan aku berjanji aku tidak akan pernah lagi menganggu engkau dan anak-anak seumur hidupku”.

Akhirnya hari pelepasannya pun tiba. Dia sangat gelisah. Dia tidak menerima surat balasan dari isterinya. Dia tidak tahu apakah isterinya menerima suratnya atau sekalipun dia membaca suratnya, apakah dia mau mengampuninya? Dia lalu naik bis menuju Miami, Florida yang melewati kampung halamannya, White Oak. Sepanjang perjalanan dia terlihat sangat sangat gugup dan gelisah. Dalam perjalanan, dia menceritaan isi suratnya kepada segenap penumpang.
Seisi bis mendengar ceritanya, dan mereka meminta kepada sopir bus itu,'Tolong, pas lewat White Oak, jalan pelan-pelan Pak Sopir. ..kita mesti lihat apa yang akan terjadi... Hatinya berdebar-debar saat bis mendekati pusat kota White Oak. Dia bahkan tidak berani mengangkat kepalanya. Keringat dingin mengucur deras.

Akhirnya dia melihat pohon itu. Air mata menetes di matanya...Dia tidak melihat sehelai pita kuning...Tidak ada sehelai pita kuning.... Tidak ada sehelai..... . Melainkan ada ratusan helai pita-pita kuning.... bergantungan di pohon beringin itu...Ooh... seluruh pohon itu dipenuhi pita kuning...!!! !!!!!!!!!



Kisah nyata ini menjadi lagu hits nomor satu pada tahun 1973 di Amerika. Sang sopir langsung menelpon surat kabar dan menceritakan kisah ini. Seorang penulis lagu menuliskan kisah ini menjadi lagu, 'Tie a Yellow Ribbon Around the Old Oak Tree', dan ketika album ini di-rilis pada bulan Februari 1973, langsung menjadi hits pada bulan April 1973. Sebuah lagu yang manis, namun mungkin masih jauh lebih manis jika kita bisa melakukan apa yang ditorehkan lagu tersebut,... If God always forgive you,.. will you forgive the others ? Think, twice, think wisely .. !!!.