Click for other contact

Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket

Minggu, 16 Oktober 2011

Tugas Fotografi "Membuat kamera lubang jarum"

\
Ini adalah tugas kedua saya di mata kuliah Fotografi Dasar, setelah tugas sebelumnya mencari artikel sejarah perkembangan Fotografi (di artikel sebelumnya) ya karena masih mahasiswa baru langsung dikasih tugas (semangat). Ini sih tugas kelompok yaitu disuruh membuat "Kamera Lubang Jarum" awalnya saya seneng mendengar tugas itu karena dari dulu saya ingin belajar membuat kamera lubang jarum, tapi kami (ya karena tugas kelompok) agak kesulitan karena kami sangat buta tentang Kamera Lubgang Jarum tanpa bekal sedikit pun dari dosen, ya akhirnya kami browsing tentang membuat kamera lubang jarum, cara kerja kamera lubang jarum, nah dapet setelah melakukan penelusuran lewat mbah google (mbah memang the best) ketemu cara membuat kamera lubang jarum dengan menggunakan roll film yang disambungkan dengan bungkus korek api, begini nih contoh gambarnya (dari mbah google):



Awalnya sih pede ngerjain ini tugas, kami mulai mencari semua perlatan yang dibutuhkan, kaya kaleng soda bekas, roll film 2, bungkus korek, spidol, spiral yg buat ngejilid, setelah sudah ketemu semua bahan mulai bikin, dengan pedenya kami pamerkan dan mulai motret dengan membuka penutup bungkus itu selama kurang lebih 5 detik, ya karena ini bukan digital jadi belum keliatan hasilnya, sudah habis kami langsung meminta mba2 fuji untuk menyetaknya, tapi apa yang terjadi hasilnya hancur semua, klebakar semua. Mulai stress, kami langsung cari alternatif lain, mulai browsing lagi dengan mbah google dan menemukan cara lain membuat kamera lubang jarum yaitu menggunakan kaleng rokok bekas tapi media perekamnya bukan menggunakan film seperti sebelumnya tapi hanya menggunakan
kertas film, ya sejenis kertas cetak tapi bedanya kertas film gak boleh kena cahaya karena bisa langsung kebakar.
Setelah jadi Kamera Lubang Jarumnya saya kasih syiker IKJ (yang dibeli di koprasi IKJ) biar keren cuy hahhaa. Karena pada awalnya semua artikel di blog tidak ada yang kasih tau kertas yang digunakan kertas apa, kami mencoba mencari di Pasar Baru namun karena tidak ada yang tau menggunakan kertas apa, jadi coba kami tanya-tanya dan malah dapet kertas seluloid yang super mahal, itu kertas buat kamera seluloid (ituloh buat kamera yang dipotret langsung jadi gambarnya) gimana gak mahal 100rbu buat 10 kertas, bagi kami (kantong mahasiswa melarat) itu sangat mahal, ya gak jadi deh, pulang tanpa hasil.

Setelah kami coba ke Kamar Gelap (laboratorium unutk nyuci cetak foto) di Kampus ternyata ada kelompok lain (yang masih temen kami) menggunakan kamera yang sama dan-mereka-sudah-mempunyai-kertas-negatif, Damn. Ternyata bukan menggunakan kertas seluloid tapi kertas film negatif yang gak lumayan mahal, ya karena nasih sudah menjadi bubur akhirnya kami meminta beberapa kertas ke mereka dan mulai bereksperimen di sekitar kampus, ya percobaan pertama gagal, hasilnya kebakas semua setelah di cetak dengan cairan khusus (yang mereka punya juga) dan kami coba lagi hasilnya lumayan, dan lagi sampai hasil yang terbaik lalu setelah di cetak kami jemur dan tunggu sampai kering di sebuah kamar yang gelap (biar kesan horor)-_-.
Dan walah this is ala tugas kami semua, ya hasilnya sih emang hitam putih karena menggunakan kertas film hitam putih, dan gak perfect, tapi setidaknya kami mengerti ya setidakny ada 2 hasil yang terbaik, dan mengerjakan di H-1, super super cepet haha, besoknya kami persentasikan semuanya yang sduah kami mengerti dan mengumpulkan hasil foto yang terbaik, karena hasil yang terbaik dikumpulkan jadi saya tidak bisa menampilkan, tapi jangan khawatir masih ada hasil ke dua yang gak jauh bagusnya dari yang pertama ya karena tidak melalui proses scanning tapi melainkan hasilnya difoto dengan kamera ponsel jadi agak rada blur (faktor kamera ponsel), lihat dibawah ya :D :




Tidak ada komentar:

Posting Komentar